free hit counter code Bagaimana Cara Mengembangkan 5 Bidang Bakat Akademik Khusus Peserta Didik? Berikut Caranya! | Total Edukasi

Bagaimana Cara Mengembangkan 5 Bidang Bakat Akademik Khusus Peserta Didik? Berikut Caranya!

mengembangkan-5-bakat-akademik-khusus
total-edukasi.blogspot.com
Setiap peserta didik memiliki kesempatan untuk mengembangkan bakat yang dimilikinya. Berdasarkan bidangnya, terdapat 5 (lima) jenis bakat akademik khusus yang dimiliki oleh setiap peserta didik, yakni: bakat Sains (IPA), bakat matematika, bakat bahasa, bakat IPS, dan bakat seni. Dalam mengembangkan 5 (lima) bidang bakat akademik khusus, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam kaitanya dengan bakat kreatif siswa SD/MI melalui kegiatan pembelajaran., antara lain:

1. Pengembangan bakat Sains (IPA)

Karakteristik siswa berbakat sains antara lain kepekaan terhadap masalah, kemampuan untuk mengembangkan gagasan baru, kemampuan untuk menilai kemampuan mekanikal tinggi, ketekunan, semangat, kemampuan visual spasial, kemampuan untuk mengkomunikasikan, keuletan, dan pencetus ide (Guilford dalam Munandar, 1999), Sisk (Munandar, 1999) mengemukakan hasil identifikasi guru-guru mengenai keterampilan dan kegiatan yang perlu dilakukan siswa berbakat sains: membaca dan menafsirkan tulisan ilmiah untuk memperoleh informasi ilmiah; melakukan eksperimen untuk menguji gagasan dan hipotesa; menguasai dan menggunakan teknik dan alat ilmiah; menyeleksi data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti; menarik kesimpulan dan prediksi dari data yang diperoleh; mengungkapkan gagasan kuntitatif dan kualitatif; menggunakan dan menerapkan ilmu untuk melakukan perubahan sosial; serta merumuskan hubungan dan gagasan baru dari fakta dan konsep yang diteliti.

2. Pengembangan bakat Matematika

Karakteristik siswa berbakat dalam bidang matematika ialah: fleksibilitas dalam mengolah data, kemampuan luar biasa untuk menyusun data, ketangkasan mental, penafsiran yang orisinil, kemampuan luar biasa uantuk mengalihkan gagasan, dan kemampuan luar biasa untuk generalisasi. Greenes menambahkan bahwa siswa berbakat matematika lebih menyukai komunikasi lisan daripada tulisan (Greenes, dalam Munandar, 1999). Latihan musik juga dapat meningkatkan kemampuan belajar atau kemampuan di bidang matematika.

Saran bagi guru dalam merencanakan model pembelajaran bagi siswa yang berbakat matematika dapat mendorong: pertimbangan dan pemikiran mandiri, menggunakan berbagai metode untuk memecahkan masalah yang sama, siswa melakukan pengecekan, serta memberikan masalah yang menantang dan luar biasa.

3. Pengembangan bakat bahasa

Karakteristik siswa berbakat bahasa ialah: mempunyai ingatan yang luar biasa, belajar membaca sendiri pada usia dini, mempunyai perbendaharaan kata yang luas, dapat memecahkan masalah dengan cara yang majemuk, mempunyai jangkauan perhatian yang luas, mempunyai rasa humor seperti orang dewasa, memberikan pendapatnya diminta atau tidak, bicara terus-menerus, selalu mengajukan pertanyaan, memahami buku, film, dan diskusi pada tingkat tinggi, serta mengaju-kan beberapa pemecahan untuk masalah yang sama.

Saran pembelajaran untuk mengembangkan bakat ini adalah memadukan kegiatan membaca dan menulis, memberikan bahan membaca yang beragam untuk setiap siswa, membantu siswa untuk menjadi pembaca yang efektif, menentukan kebutuhan pembelajaran dari individu dan kelompok, memberikan kesempatan untuk mendengarkan dan berbicara, mendorong untuk membaca kritis dan membaca kreatif, dan melibatkan siswa dalam pemecahan masalah.

4. Pengembangan bakat IPS

Karakteristik siswa berbakat dalam IPS ialah: pemahaman konseptual yang lebih maju dari anak seusianya, memiliki gudang pengetahuan yang baru dan sangat spesifik, menyukai tugas yang sulit atau majemuk, menentukan standar tinggi untuk proyek mandiri, dianggap sebagai sumber pengetahuan dan gagasan baru oleh teman, pengelola kelompok, menggunakan humor dalam berelasi, menceritakan atau menulis cerita imajinatif, mempunyai minat luas dan sangat terfokus, cepat menyerap pengetahuan, pembaca yang intensif, ekstensif, dan maju (dua tingkat di atas kelasnya), melihat hubungan yang tidak dilihat orang lain, berfantasi jika sedang bosan, dan memiliki kepekaan sosial (minat yang sungguh-sungguh terhadap orang dan terhadap akibat interaksi sosial, serta menghargai gagasan dan nilai susila orang lain). Karakteristik ini menggambarkan juga jenis bakat sosial yang memiliki karakteristik kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi dengan orang lain.

Kurikulum yang meliputi topik-topik yang luas, tema dasar yang dikemukakan oleh Gold (Munandar, 1999): menggunakan sumber alam secara bijak, memahami dan mengakui ketergantungan secara global, mengakui harkat dan martabat manusia, menggunakan kecerdasan untuk memperbaiki kehidupan manusia, menggunakan kesempatan pendidikan secara demokaratis dan cerdas, meningkatkan keefektifan keluarga sebagai lembaga sosial dasar, mengembangkan nilai moral dan spiritual secara efektif, membagi kekuasaan secara bijak dan bertanggung jawab untuk mencapai keadilan, bekerj asama untuk mencapai kedamaian dan kesejahteraan, serta mencapai kestabilan dan perubahan sosial secara stabil.

5. Pengembangan bakat seni

Pembelajaran yang berkaitan dengan jenis bakat khusus di bidang seni dan kinestetik/psikomotorik dapat dikembangkan melalui kegiatan ekstrakurikuler. Pada prinsipnya semakin bervariasi kegiatan ekstrakurikuler (ekskul), akan semakin besar kesempatan bagi setiap siswa untuk mengembangkan bakat dan minatnya. Sekalipun demikian, sekolah perlu mempertimbangkan anggaran yang diberikan oleh pihak yayasan/pemerintah karena kegiatan ekskul membutuhkan dana tambahan untuk pengadaan sumber daya manusia (SDM) dan kelengkapan prasarana (misalnya peralatan olah raga, instrumen musik, dan sebagainya) yang tak sedikit.

Kegiatan ekstrakurikuler yang dapat mengembangkan bakat seni antara lain: vocal group/ paduan suara, instrumen musik (pianika, suling, angklung), dan melukis (melatih juga kemampuan motorik halus, terutama untuk kelas 1, 2, atau 3 SD/MI).

Menurut Goode (2005), banyak bidang perkembangan dan pembelajaran anak terpengaruh secara positif oleh pelatihan di bidang musik. Ia pun menambahkan bahwa irama musik memacu perkembangan motorik anak. Bermain piano pada usia prasekolah mempengaruhi otak selama masa perkembangan korteks, yaitu bagian otak yang digunakan untuk berpikir, berbicara, melihat, mendengar, dan mencipta.

Untuk mengembangkan bakat psikomotorik, kegiatan ekskul yang dapat dikembangkan sekolah adalah sebagai berikut:
  1. Tari tradisional atau modern dance, yang dapat juga mengembangkan bakat seni.
  2. Bidang olah raga terutama cabang olah raga yang tidak diperoleh di dalam kurikulum dasar (agar dalam menemukan bakatnya, siswa mendapatkan kesempatan untuk mengalami/mencoba berbagai cabang olah raga), atau kegiatan pengayaan keterampilan motorik (cabang olah raga yang terdapat pada kurikulum dasar).
  3. Pramuka, yang selain mengembangkan bakat psikomotorik, juga dapat mengembangkan bakat sosial.
Guru sangat berperan dalam pengembangan bakat dan kreativitas siswa usia SD/MI. Sekolah menjadi sarana pengembangan bakat-kreativitas, terutama untuk siswa yang di lingkungan rumahnya tidak tersedia prasarana yang mendukung pengembangan dirinya.
Bagikan Post:

Jangan Lupa Follow Total-Edukasi untuk Mendapatkan Informasi Terbaru!

0 Response to "Bagaimana Cara Mengembangkan 5 Bidang Bakat Akademik Khusus Peserta Didik? Berikut Caranya!"

Post a Comment

Mohon berkomentar dengan bijak dan sopan. Jangan gunakan kata-kata kasar, caci maki, bullying, hate speech, dan hal-hal lain yang dapat membuat orang lain tersinggung.