Kenali 5 Faktor Penyebab Terjadinya Anak Berkebutuhan Khusus
total-edukasi.blogspot.com |
Sering
terbersit dalam pikiran kita jika anak berkebutuhan khusus adalah
anak yang kurang, cacat, terbelakang, dan segala macam stempel
negatif yang diberikan untuk mereka. Padahal, anak berkebutuhan
khusus adalah anak yang terlahir sejatinya tidak dalam keadaan
“normal” seperti umumnya, apakah memiliki kekurangan ataupun
kelebihan sehingga perlu perhatian khusus untuk merawat dan
menanganinya, baik mental maupun fisiknya.
Sebagian orang mungkin menyebut mereka dengan sebutan yang lebih sopan seperti: interindividual, intraindividual, impairment, disability, atau handicaped. apapun itu, sudah selayaknya kita merangkul dan merawat mereka dengan penuh kasih dan sayang. Tak seorangpun yang ingin dibedakan atas kelainan yang dimilikinya, bukan begitu?
Sebagian orang mungkin menyebut mereka dengan sebutan yang lebih sopan seperti: interindividual, intraindividual, impairment, disability, atau handicaped. apapun itu, sudah selayaknya kita merangkul dan merawat mereka dengan penuh kasih dan sayang. Tak seorangpun yang ingin dibedakan atas kelainan yang dimilikinya, bukan begitu?
Terdapat
banyak jenis anak berkebutuhan khusus yang digolongkan berdasarkan
tingkatan kelainan yang dimilikinya. Begitupun kebutuhan pelayanan
yang diperlukan akan dibedakan berdasarkan klasifikasi kelainan yang
dimilikinya. Banyaknya jenis kelainan pada anak yang dikategorikan
sebagai anak berkebutuhan khusus mengharuskan seorang pendidik juga
dituntut memiliki keahlian khusus dalam menangani mereka.
Terdapat
5 faktor utama penyebab terjadinya anak berkebutuhan khusus yang
dimungkinkan ikut menyumbang masa-masa pertumbuhan dan
perkembangannya selama dalam kandungan maupun saat mereka telah
lahir. Adapun faktor-faktor tersebut meliputi:
Heriditer
ilustrasiSepasang suami istri yang cukup bahagia dengan menunggu kelahiran anak pertamanya, kehamilan istrinya telah memasuki minggu ke 40. Setelah anaknya lahir betapa terkejutnya pasangan tersebut mendapatkan anak yang mengalami kelainan, dokter menyebutnya dengan Down’s syndrome atau mongolism.Setelah mereka berkonsultasi dengan dokter ahli genetika maka diketahui bahwa pasangan suami istri tersebut memiliki gen yang sama. Hal ini dimungkinkan masih adanya jalinan darah atau saudara dari pasangan suami istri tersebut. Adanya kesamaan gen pada pasangan suami istri memiliki resiko tinggi untuk melahirkan anak kelainan kromosome salah satunya adalah Down’s syndrome atau mongolism, bagi anak Down’s syndrome sering kelainannya adalah kelebihan kromosome pada pasangan kromosome ke 21 yang dikenal dengan trisomi 21, dimana pada manusia terdapat 23 pasang kromosome.
Ilustrasi
tersebut memaparkan bahwa faktor penyebab yang berdasarkan keturunan
atau sering dikenal dengan genetik, yaitu kelainan kromosome, pada
kelompok faktor penyebab heriditer masih ada kelainan bawaan non
genetik, seperti kelahiran pre-mature dan BBLR (berat bayi lahir
rendah) yaitu berat bayi lahir kurang dari 2.500 gram, merupakan
resiko terjadinya anak berkebutuhan khusus. Demikian juga usia ibu
sewaktu hamil di atas 35 tahun memiliki resiko yang cukup tinggi
untuk melahirkan anak berkebutuhan khusus seperti terlihat pada tabel
berikut:
USIA IBU
|
KELAHIRAN DOWN’ S
|
20 TAHUN
25 TAHUN
30 TAHUN
35 TAHUN
40 TAHUN
45 TAHUN
49 TAHUN
|
1 DALAM 2000
1 DALAM 1200
1 DALAM 1000
1 DALAM 660
1 DALAM 80
1 DALAM 17
1 DALAM 10
|
Andrian
Ashman (1994:454 )
Infeksi
Merupakan
suatu penyebab dikarenakan adanya berbagai serangan penyakit infeksi
yang dapat menyebabkan baik langsung maupun tidak langsung terjadinya
kelainan seperti infeksi TORCH (toksoplasma, rubella, cytomegalo
virus, herpes), polio, meningitis, dan sebagainya. Sebagai gambaran dapat
dikemukakan sebagai berikut:
ilustrasiAda seorang ibu yang tengah hamil, dalam pemeriksaan dokter ternyata ibu tersebut mengidap virus toksoplasma, maka oleh dokter dikatakan ibu tersebut memiliki resiko tinggi melahirkan anak berkebutuhan khusus. Dalam perjalanan kehamilan ibu tersebut sering mangalami resiko keguguran namun masih dapat dipertahankan. Setelah memasuki masa kelahiran yaitu minggu ke 40 ternyata lahirlah bayi dengan resiko (BDR), artinya bayi yang dilahirkan tersebut memiliki resiko menjadi anak berkebutuhan khusus karena terinfeksi virus tokso, sedangkan virus tokso menyerang pada susunan syaraf terutama syaraf pusat (otak), sehingga beresiko menjadi anak berkebutuhan khusus.
Keracunan
ilustrasiSeorang ibu muda sering merasa pusing dan mual-mual, untuk menghilangkan rasa pusing seperti biasa dia mengkonsumsi obat sakit kepala yang dijual bebas di pasaran. Setelah sekian lama kira-kira 2 bulan rasa pusingnya juga tidak pernah mereda, maka dia memeriksakan dirinya ke dokter. Dari pemeriksaan ternyata ibu tadi dinyatakan telah hamil 2 bulan. Setelah mengetahui kehamilannya maka dia lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi obat-obatan, pada usia kehamilan yang ke 40 minggu ibu tadi melahirkan anaknya dengan normal. Setelah mengikuti perkembangan anaknya ternyata anak tersebut usia 2 tahun belum dapat berbicara. Padahal berdasarkan perkembangan anak normal seharusnya anak tersebut sudah dapat berbicara 1 sampai 2 patah kata. Anak tersebut mengalami kelambatan wicara (delayed speech).
Ilustrasi
tersebut di atas merupakan gambaran salah satu penyebab lahirnya anak
berkebutuhan khusus. Masih banyak jenis keracunan yang merupakan
penyebab yang cukup banyak ditemukan karena seperti pola hidup
masyarakat, keracunan dapat secara langsung pada anak, maupun melalui
ibu hamil. Munculnya FAS (fetal alchohol syndrome) adalah keracunan
janin yang disebabkan ibu mengkonsumsi alkohol yang berlebihan,
kebiasaan kaum ibu mengkonsumsi obat bebas tanpa pengawasan dokter
merupakan potensi keracunan pada janin. Jenis makanan yang dikonsumsi
bayi yang banyak mengandung zat-zat berbahaya merupakan salah satu
penyebab. Adanya polusi pada berbagai sarana kehidupan terutama
pencemaran udara dan air, seperti peristiwa Bhopal dan Chernobil
sebagai gambarannya.
Trauma
Kejadian
yang tak terduga dan menimpa langsung pada anak, seperti proses
kelahiran yang sulit sehingga memerlukan pertolongan yang mengandung
resiko tinggi, atau kejadian saat kelahiran saluran pernafasan anak
tersumbat sehingga menimbulkan kekurangan oksigen pada otak
(asfeksia), terjadinya kecelakaan yang menimpa pada organ tubuh anak
terutama bagian kepala.
Bencana
alam seperti gempa bumi sering menyebabkan kejadian trauma. Ada
seorang anak usia 4 tahun mengalami peristiwa gempa bumi yang
menguncang daerah Yogyakarta tahun 2006. Anak tersebut mengalami
fraktur pada tulang belakang, yang akhirnya menyebabkan anak tersebut
mengalami kelumpuhan pada kedua kakinya secara permanen. Hal ini
dimungkinkan karena adanya syaraf motorik anggota gerak bawah anak
tersebut yang mengalami kerusakan, karena pada sumsum tulang belakang
(medula spinalis) merupakan pusat syaraf otonom dan motorik.
Kekurangan gizi
Masa
tumbuh kembang sangat berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan anak
terutama pada 2 tahun pertama kehidupan. Kekurangan gizi dapat
terjadi karena adanya kelainan metabolism maupun penyakit parasit
pada anak seperti cacingan. Hal ini mengingat Indonesia merupakan
daerah tropis yang banyak memunculkan atau tempat tumbuh-kembangnya
penyakit parasit dan juga karena kurangnya asupan makanan yang sesuai
dengan kebutuhan anak pada masa tumbuh kembang. Hal ini di dukung
oleh kondisi penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan.
Jika
dipandang dari sudut waktu terjadinya kelainan dapat di bagi menjadi:
- Pre-natal, Terjadinya kelainan anak semasa dalam kandungan atau sebelum proses kelahiran. Misalnya seorang ibu yang tengah hamil muda > 3 bulan keracunan olkhohol;
- Peri-natal, Sering juga disebut natal waktu terjadinya kelainan pada saat proses kelahiran dan menjelang serta sesaat setelah proses kelahiran;
- Pasca-natal, Terjadinya kelainan setelah anak dilahirkan sampai dengan sebelum usia perkembangan selesai (kurang lebih usia 18 tahun).
Itulah 5 faktor penyebab terjadinya anak berkebutuhan khusus yang disinyalir sebagai penyumbang kelainan terhadap buah hati kesayangan. Dengan mengetahui faktor penyebab ini, mudah-mudahan kita bisa menyikapinya dan merupakan sumber pengetahuan yang bermanfaat sebagai cikal-bakal keturunan kita semua di masa mendatang. meskipun pada dasarnya, sebagai makhluk yang beragama kita tetap percaya dengan apa yang Tuhan berikan untuk kita semua. Semoga informasi ini bermanfaat.
0 Response to "Kenali 5 Faktor Penyebab Terjadinya Anak Berkebutuhan Khusus"
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan bijak dan sopan. Jangan gunakan kata-kata kasar, caci maki, bullying, hate speech, dan hal-hal lain yang dapat membuat orang lain tersinggung.