free hit counter code Jenis-jenis dan Variasi Gerakan Dasar Jalan (Berjalan) Anak Usia Sekolah | Total Edukasi

Jenis-jenis dan Variasi Gerakan Dasar Jalan (Berjalan) Anak Usia Sekolah

gerakan-dasar-jalan-anak-usia-sekolah
total-edukasi.blogspot.com
Pada dasarnya jenis-jenis dan variasi gerakan dasar jalan (berjalan) bagi anak usia sekolah dasar memiliki cakupan yang luas dan sifatnya relatif sama dengan orang dewasa. Yang menjadi perbedaan hanya pada porsinya saja. Di mana pada anak usia sekolah merupakan hal wajib yang harus mereka lakukan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan fisiknya.

Jalan adalah suatu gerakan melangkah ke segala arah yang dilakukan oleh siapa saja dan tidak mengenal usia. Namun demikian, gerakan jalan yang tidak diperhatikan pada masa usia sekolah dasar dikhawatirkan akan mengakibatkan kelainan dalam berjalan di kemudian hari. Untuk itu gerak berjalan maupun bentuk-bentuk latihan dalam berjalan harus disosialisasikan dengan cara bermain, baik itu dalam kelompok kecil maupun besar.

Ada juga dikenal istilah jalan cepat yang erat kaitannya dengan suatu perlombaan. Jalan cepat ini sering dilombakan dalam nomor-nomor atletik yang dilaksanakan di stadion dan juga yang dilakukan di jalan raya. Di samping jalan cepat ada juga dikenal jalan santai, jalan keluarga, gerak jalan beregu.

Pada pertumbuhan gerak akan lebih memungkinkan anak melakukan gerakan-gerakan yang lebih terampil dan gesit, antara lain gerakan berjalan dan memegang. Setelah melewati masa ini lambat laun anak mampu melakukan gerak berjalan dengan lebih lancar dan mampu bergerak lebih cepat.

Pola perkembangan penguasaan gerakan berjalan adalah sebagai berikut:
  1. Irama, gerakan yang cepat dan terkontrol, bisa dilakukan kapan saja sesuai dengan irama yang dikehendaki. Dengan kata lain anak bisa melakukan dengan irama lambat dan juga bisa cepat.
  2. Bentuk gerakan kedua kaki yang melangkah tidak mengangkang mendekati garis lurus, sudut kedua telapak kaki menyempit.
  3. Ayunan langkah menjadi semakin otomatis, sudah mampu berjalan seperti gerakan berjalan orang dewasa pada umumnya. Anak sudah mampu berjalan dengan ayunan kaki dan berbelok ke arah yang dikehendaki dengan mudah.
Perkembangan kemampuan gerak berjalan berhubungan dengan peningkatan kekuatan kaki, keseimbangan, dan koordinasi bagian-bagian tubuh yang mendukung mekanisme keseimbangan. Kekuatan kaki diperlukan untuk mendukung beban berat tubuh, dan keseimbangan diperlukan untuk menjaga tubuh agar tidak roboh. Untuk menjaga keseimbangan pada saat memindahkan titik berat badan ke kaki depan yang melangkah maka koordinasi antara kaki dengan anggota tubuh bagian atas terutama tangan sangat diperlukan. Perkembangan positif dalam hal kekuatan kaki, keseimbangan, dan koordinasi antara kaki dengan tubuh bagian atas sangat menunjang kemampuan anak melakukan berbagai variasi gerakan berjalan.

Dari uraian di atas, kita dapat memahami upaya yang dapat dilakukan pada anak agar mereka memiliki tingkat kebugaran yang tinggi. Salah satu cara terpenting adalah dengan jalan atau gerakan-gerakan jalan, seperti berikut ini:

Jalan cepat


Jalan cepat adalah gerak melangkah ke depan sedemikian rupa tanpa terputus hubungan dengan tanah. Artinya, setiap kali melangkah kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Pada periode melangkah di mana satu kaki harus berada di tanah maka kaki tersebut harus lurus/lutut tidak bengkok dan kaki tumpu dalam keadaan posisi tegak lurus.

Secara teknis beberapa hal yang dapat kita perhatikan berikut ini:

Togok

Pada waktu bergerak maju ada kecenderungan untuk lebih condong badannya ke depan atau ke belakang. Oleh karena itu pertahankan badan sedemikian rupa sehingga tegak. Pundak jangan terangkat dan waktu lengan mengayun. Jika ini dilakukan maka akibatnya akan cepat melelahkan anggota badan bagian atas.

Kepala

Pada saat berjalan, posisi kepala menatap ke depan, namun sesekali boleh saja menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, sebab gerakan demikian tidak menganggu dari lajunya gerak jalan tersebut.

Kaki waktu melangkah

Kaki melangkah lurus ke depan satu garis dengan garis khayal dari badan si pejalan/garis khayal di antara kedua ujung kaki dipertahankan (jari-jari) segaris, tidak ke luar atau ke dalam. Pada saat menumpu, tumit harus menyentuh tanah lebih dahulu terus bergerak ke arah depan secara teratur.

Lengan dan bahu

Gerakan lengan mengayun dari muka ke belakang dan sikut ditekuk tidak kurang 90°. Kondisi ini harus dipertahankan dan ditambah dengan mengayunkannya dengan rileks tanpa mengganggu keseimbangan.

Jalan serempak


Jalan serempak adalah suatu gerakan jalan berbaris yang dilakukan secara berkelompok atau beregu. Agar gerakan jalan lebih dinamis dan menarik maka jalan yang dilakukan oleh sekelompok anak tersebut dilakukan dengan variasi-variasi gerakan jalan, baik dengan langkah tegap, langkah ngeper, langkah silang dan lain sebagainya.

Jalan di tempat


Gerakan jalan di tempat memberikan rangsangan kepada anak untuk mau melakukan gerakan mengangkat lutut. Tujuan gerakan ini adalah memberikan rasa atau irama langkah yang terkendali satu sama lain. Jalan di tempat ini juga dapat dilakukan sambil bermain seperti bermain mengenal mata angin atau arah barat, utara, timur dan selatan. Permainan ini juga sekaligus bisa memperkenalkan arah kanan, kiri dan sebagainya.

Jalan mundur


Gerakan jalan mundur memberikan rangsangan untuk keseimbangan, melatih feeling terhadap suatu kondisi, memberikan dan merangsang rasa kewaspadaan diri terhadap lingkungan sekitar, serta menambah rasa percaya diri bagi petumbuhan mental anak. Gerakan-gerakan ini dapat diberikan kepada anak-anak dalam bentuk bermain perorangan maupun kelompok.

Jalan menyamping


Jalan menyamping dapat dilakukan oleh semua anak dengan berbagai variasi untuk memupuk rasa percaya diri serta meningkatkan kematangan bergerak dalam berbagai bentuk aktivitas anak. Kegiatan ini pun dapat dilakukan dengan menggunakan alas, atau dapat pula dilakukan dalam bentuk permainan, baik itu satu-satu, dua-dua, tiga-tiga, dan sebagainya.

Jalan silang


Jalan silang dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu jalan silang maju ke depan dan jalan silang menyamping. Jalan silang ini memberikan kualitas atau tekanan pada kaki khususnya pada persendian pinggul dan persendian lutut serta persendian pada pergelangan kaki. Jalan silang ini merupakan upaya meningkatkan bobot jalan pada setiap anak serta memberikan motivasi lain dengan gerakan tersebut. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan bermain, baik secara perorangan maupun secara kelompok.

Jalan jinjit


Jalan jinjit merupakan kontraksi dari otot kaki dengan bertumpu pada ujung kaki/telapak kaki depan didukung dengan keluasan dari persendian pergelangan kaki. Gerakan-gerakan ini memberikan rangsangan kekuatan pada tungkai kaki sehingga cepat sekali melelahkan otot kaki. Jalan jinjit ini pun dapat dilakukan dengan cara bermain baik itu secara perorangan maupun berkelompok, apakah permainan yang menggunakan alat atau tanpa menggunakan alat.

Berjalan ke Depan


Pada waktu berjalan posisi badan tegak, dada dibuka, perut agak ditarik ke dalam supaya rata, kepala tegak, pandangan ke depan. Tangan diayunkan dari belakang ke depan lemas dengan siku agak dibengkokkan di samping badan. Mula-mula langkah kaki kiri ke depan dengan ibu jari kaki kiri lurus dan lutut agak dibengkokkan, tangan kanan ayunkan dari belakang ke depan, siku agak dibengkokkan, tangan kiri agak diayunkan ke belakang dengan siku agak dibengkokkan. Setelah kaki kiri kontak dengan tanah/lantai, segera langkahkan kaki kanan dari belakang ke depan kaki kiri, tangan kiri diayunkan dari belakang ke depan dan tangan kanan diayunkan dari depan ke belakang, demikian seterusnya.

Yang perlu Anda perhatikan dan waktu melangkahkan kaki ke depan, yang pertama kali terkena tanah adalah tumit, kemudian pindahkan berat badan melalui ibu jari kaki, serta telapak kaki lurus ke depan. Selain itu, waktu melangkah ibu jari kaki dibantu dengan jari-jari kaki yang lainnya agak ditolakkan, dan gerakan melangkahnya dimulai dari pangkal paha.

Berjalan ke Samping


Dari permulaan sikap berdiri tegak, langkahkan kaki kiri ke samping kiri, setelah kaki kiri kontak dengan tanah segera kaki kanan langkahkan ke samping kiri dan rapatkan pada kaki kiri, demikian seterusnya dan bila berjalan ke samping kanan langkahkan dulu kaki kanan disusul dengan kaki kiri dilangkahkan ke samping kanan dan dirapatkan pada kaki kanan, pandangan tetap ke depan.

Setelah Anda memahami uraian gerakan berjalan yang telah ditemukan itu, sekarang bagaimanakah jika berjalan ke belakang? Agar siswa tidak merasa bosan waktu mengikuti latihan berjalan tersebut, berikan beberapa contoh variasi dan kombinasi gerakan tangan dan kaki dari gerakan dasar berjalan tersebut! Sebelumnya tentu Anda harus sudah menguasai dan dapat melakukannya dengan benar.

Di samping bentuk-bentuk jalan yang dimaksud perlu juga Anda memberikan bentuk jalan yang salah, yaitu gerakan yang menyimpang dilihat dari sudut anatomis normal. Gerakan jalan yang menyimpang tersebut adalah gerakan abnormal yang dirasakan oleh siswa. Hal tersebut untuk menambah wawasan mana yang baik dan mana yang buruk gerakan jalannya. Gerakan yang dimaksud adalah berikut ini:
  • Jalan ke depan dengan kedua tumit ke arah luar. Gerakan jalan ini sering disebut seseorang yang berjalan kaki dengan bentuk X.
  • Jalan ke depan dengan tumit ke arah dalam. Gerakan jalan ini sering disebut seseorang yang berjalan kaki dengan bentuk O.
  • Jalan lurus ke depan salah satunya dalam posisi jinjit, baik itu kaki kiri yang jinjit atau kaki kanan yang jinjit.
  • Jalan lurus ke depan dengan salah satu kaki kiri atau kaki kanan tumitnya ke dalam.
  • Jalan lurus ke depan dengan salah satu kaki kiri atau kanan tumitnya ke luar, dan sebagainya.
Berikut ini adalah beberapa variasi pembelajaran gerak dasar jalan yang sangat penting bagi pertumbuhan fisik anak.
  1. Berjalan berkelompok sambil memegang bahu diiringi dengan bernyanyi.
  2. Berjalan di atas satu kaki berpasangan berdua, bertiga dan seterusnya.
  3. Berjalan sambil berpegangan tangan, dengan tempo bervariasi dari arah kanan ke arah kiri secara bergantian.
  4. Berjalan sambil berpegangan dalam formasi bersyaf satu per satu melintasi di antara teman hingga semua melakukannya.
  5. Berjalan dan meloncat dilakukan berpasangan berdua atau bertiga, bahkan dapat dilakukan dengan kelompok yang lebih banyak yang jumlahnya ganjil, satu orang berada di antara kelompok sebagai pusat pegangan.
  6. Berjalan di antara rambu-rambu yang terbuat dari balok atau botol plastik yang berwama-warni dengan bentuk lapangan dua buah segi tiga sama besar.
  7. Berjalan berpasangan melalui lorong di antara kedua segitiga. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara jalan menyamping, mundur, silang, jinjit, dan sebagainya.
  8. Berjalan sambil berpegangan, bergandengan ke samping sambil memegang pundak atau sikut dengan gerak langkah yang seirama.
  9. Berjalan dengan formasi lingkaran dan melintasi garis tengah dari lingkaran tersebut. Kegiatan ini dapat divariasikan dengan gerak lainnya seperti jalan di tempat, jalan seperti jalannya kaki seseorang yang berbentuk X dan O.
  10. Berjalan dengan formasi mata angin yang dibentuk oleh 7 rambu-rambu yang terbuat dari balok, botol plastik atau bendera-bendera kecil yang berwarna. Kegiatannya dapat dikombinasikan dengan permainan jalan beranting.
  11. Berjalan dengan formasi bintang bermata empat yang dibatasi oleh 8 buah rambu. Bentuk kegiatan dapat dikombinasikan seperti jalan loncat, jalan jinjit, jalan mundur, jalan menyamping, jalan di atas satu kaki, dan lain sebagainya.
  12. Berjalan berpasang-pasangan dan yang di belakang menirukan gerakan jalan temannya yang di muka apa pun yang dilakukannya, di belakang harus dan selalu menirukan gerakan temannya bergantian memimpin.
  13. Sama halnya dengan kegiatan di atas, tetapi dilakukan dengan kelompok yang lebih banyak lagi.
  14. Berjalan dengan mengitari lapangan yang berbentuk segi empat.
  15. Berjalan dan berlari sambil mengitari lingkaran yang dibentuk oleh tali. Gerakannya diselingi gerak loncat dan gerakan lainnya. Kegiatan ini dilakukan bergantian, sesaat menjadi lingkaran, sesaat menjadi pelaku.
  16. Berjalan dan berlomba dalam kelompok-kelompok. Setiap anak harus masuk ke dalam lingkaran rotan/simpai (dipakai dalam permainan hula hoop) seperti orang memakai celana.
  17. Berjalan dan berlomba dalam kelompoknya memasuki simpai seperti orang masuk lorong satu per satu hingga semua melakukannya. Kelompok yang lebih cepat dapat dinyatakan sebagai pemenang.
  18. Melangkah sambil mengangkat lutut melewati simpai-simpai yang telah disusun lurus, kemudian melengkung atau membentuk huruf Z dan lain sebagainya.
  19. Berjalan melewati kotak -kotak yang telah disusun sedemikian rupa untuk memberikan motivasi anak.
  20. Kegiatan berjalan dengan menyusun kotak-kotak berderet-deret dengan melewati beberapa baris kotak, kegiatan tersebut dapat dikombinasikan dengan suatu permainan menyerupai kereta api, dan sebagainya.
  21. Berjalan dan berlari dengan menggunakan alas-alas kotak dan simpai. Kegiatan tersebut melangkah selebar simpai-simpai tersebut dan setelah itu kembali jalan normal.
  22. Berjalan membentuk iringan kereta api dengan melewati bangku.
Kesimpulan dari penjelasan di atas bahwa untuk meningkatkan suatu kondisi fisik yang baik bagi anak usia sekolah dasar, diperlukan perbaikan sikap jalan, peningkatan daya tahan, peningkatan keterampilan jalan, dan peningkatan kekuatan. Setelah terpenuhinya aspek-aspeknya fisik tersebut maka diharapkan anak memiliki tingkat kebugaran jasmani yang baik dan mampu menangkal berbagai penyakit.

Di samping kemampuan fisik meningkat maka secara mental pun diharapkan lebih baik, seperti meningkatkan rasa percaya diri, keberanian, kebersamaan, dan disiplin diri.
Bagikan Post:

Jangan Lupa Follow Total-Edukasi untuk Mendapatkan Informasi Terbaru!

0 Response to "Jenis-jenis dan Variasi Gerakan Dasar Jalan (Berjalan) Anak Usia Sekolah"

Post a Comment

Mohon berkomentar dengan bijak dan sopan. Jangan gunakan kata-kata kasar, caci maki, bullying, hate speech, dan hal-hal lain yang dapat membuat orang lain tersinggung.