free hit counter code Apa Saja Tugas Perkembangan Peserta Didik Usia SD/MI Itu? | Total Edukasi

Apa Saja Tugas Perkembangan Peserta Didik Usia SD/MI Itu?

tugas-perkembangan-anak-usia-sd
total-edukasi.blogspot.com
Sebagai guru, pemahaman tentang perkembangan peserta didik dan tugas-tugas perkembangan anak SD/MI akan membantu Anda untuk dapat bersikap dan bertindak bijaksana. Lalu, apakah yang dimaksud dengan tugas perkembangan atau development tasks? Apa manfaatnya mempelajari tugas perkembangan? Faktor apa saja yang mempengaruhi tugas perkembangan? Tugas-tugas apa saja yang harus dikuasai peserta didik usia SD/MI?

Pengertian, Tujuan, dan Faktor yang Mempengaruhi Tugas Perkembangan

Tugas perkembangan atau development tasks menurut Havighurst (Rifai, 1984) adalah ”tugas-tugas yang harus dipecahkan dan diselesaikan oleh setiap individu pada setiap periode perkembangannya agar supaya individu tersebut menjadi berbahagia”. Memang ada tugas perkembangan tertentu yang dapat dan harus dipelajari dalam waktu khusus pada periode perkembangan tertentu, tetapi ada juga yang perlu dipelajari dalam waktu yang tidak terbatas. Misalnya, belajar berjalan dipelajari pada tugas perkembangan periode kanak-kanak awal, sedangkan kemampuan bersosialisasi perlu dipelajari sepanjang rentang kehidupan seseorang.

Havighurst (Hurlock, 1991) juga membagi tugas-tugas perkembangan sepanjang rentang kehidupan atas tugas-tugas perkembangan pada masa bayi dan awal masa kanak-kanak, akhir masa kanak-kanak, masa remaja, awal masa dewasa, masa usia pertengahan, dan masa tua. Pada setiap periode terdapat tugas-tugas perkembangan yang berbeda-beda, tetapi berkelanjutan. Seseorang yang tidak dapat menyelesaikan tugas perkembangan pada tahap tertentu tidak akan mencapai kebahagiaan dalam hidupnya. Demikian juga, seseorang akan menghadapi persoalan apabila mengalami kelambatan ataupun kecepatan dalam menyelesaikan tugas perkembangan sesuai periodenya.

Menurut Hurlock (1990), tujuan mempelajari tugas perkembangan ialah: 
  1. Mendapatkan petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dari mereka pada periode usia-usia tertentu;
  2. Memberikan motivasi kepada individu untuk melakukan apa yang diharapkan dari mereka oleh kelompok sosial pada usia tertentu sepanjang kehidupannya;
  3. Menunjukkan kepada individu tentang apa yang akan dihadapi dan tindakan apa yang diharapkan kalau sampai pada tingkat perkembangan berikutnya.
Tugas perkembangan pada setiap periode perkembangan manusia dipengaruhi oleh tiga faktor berikut:
  1. Faktor tuntutan kebudayaan dalam bentuk kekuatan-kekuatan, norma hidup, harapan-harapan dalam bentuk cita-cita, nilai-nilai ideal, dll dalam kehidupan individu yang sedang berkembang. Tuntutan kebudayaan ini mengakibatkan orang yang sedang dalam proses perkembangan harus melakukan sesuatu untuk memenuhinya agar dapat diterima dalam kelompok masyarakat budaya tersebut. Misalnya, masyarakat di kota besar mulai menyekolahkan anaknya ketika berusia tiga atau empat tahun di Kelompok Bermain ataupun Taman Kanak-kanak. Jika anak berusia lima tahun belum bersekolah akan berdampak pada diri anak. Anak merasakan ada sesuatu yang kurang lengkap, anak merasa kurang bahagia, dan akan mengalami kesulitan belajar di SD kelas 1. Keadaan ini menuntut orang tua untuk menyekolahkan anak-anak mereka lebih awal.
  2. Kematangan fisik turut menentukan dalam munculnya tugas-tugas perkembangan pada periode usia-usia tertentu, di samping kondisi kesehatan dan kecacatan. Misalnya keterampilan bermain dalam kelompok pada anak SD kelas 3 sangat tergantung pada kondisi kesehatan fisik dan kematangan sosial. Anak yang cacat anggota tubuhnya (kaki atau tangan) akan mengalami kesulitan ketika melakukan kegiatan bermain, yang selanjutnya berdampak pada perkembangan sosialnya.
  3. Kepribadian seseorang antara lain intelegensi, minat, sikap, kecenderungan sosial emosional, sifat dan karakter, dll. Misalnya seorang anak akan berprestasi dalam bidang akademik di SD/MI, kalau ia mempunyai kemampuan akademik yang baik, sifat tekun dan rajin belajar, dan motivasi untuk mencapai prestasi.

Tugas Perkembangan Peserta Didik Usia SD/MI

Sekolah Dasar sebagai lembaga pendidikan formal merupakan sarana yang disiapkan masyarakat untuk membantu anak melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugas perkembangan pada periode masa anak akhir (6-12 tahun). Oleh karena itu, sekolah dasar tidak hanya memfasilitasi anak untuk mempelajari kemampuan dasar membaca, menulis, dan menghitung (calistung) tetapi juga memfasilitasi anak agar dapat menyelesaikan tugas-tugas perkembangan lainnya. Misalnya, guru mengajarkan cara-cara yang dapat digunakan dalam pergaulan sehari-hari yang berhubungan dengan nilai-nilai yang berlaku dalam kehidupan masyarakat sekitarnya.

Tugas-tugas perkembangan sepanjang rentang kehidupan menurut Havighurst pada masa anak akhir (Hurlock, 1991 dan Rifai, 1997) dikemukakan dalam uraian berikut:
  1. Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-pemainan yang umum.Hakikat dari tugas perkembangan ini adalah mempelajari keterampilan-keterampilan yang bersifat fisik/jasmani untuk dapat melakukan permainan. Keterampilan yang dimaksudkan antara lain keterampilan dalam melempar, menendang, melompat, meloncat, berenang, dan menggunakan alat-alat permainan tertentu. Secara fisik, anak pada usia ini mengalami kematangan tulang, otot, dan urat syaraf yang memungkinkan anak siap untuk melakukan koordinasi gerak fisik. Selain itu, secara psikis khususnya aspek sosial, anak mulai mempunyai teman kelompok sebaya (peer group) yang dapat menghargai apabila anak sebagai anggota kelompok memiliki keterampilan permainan sesuai dengan tuntutan kelompoknya. Sekolah dasar seharusnya dapat memfasilitasi anak laki-laki maupun perempuan usia SD/MI untuk membentuk kelompok permainan bersama.
  2. Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai makhluk yang sedang tumbuh. Hakikat tugas perkembangan ini adalah belajar mengembangkan sikap kebiasaan untuk hidup sehat, dengan cara memelihara badan agar tetap sehat, menjaga kebersihan, keselamatan diri, menghindari penyakit, konsisten memelihara kesehatan, dan mempunyai sikap yang realistis terhadap seks. Pada saat ini, otot anak telah berkembang pesat dan tumbuh gigi tetap. Secara psikologis, anak dihargai atau tidak dihargai oleh teman sebaya dan orang dewasa berdasarkan keterampilan fisik dan penampilan diri. Sekolah dasar dapat membantu anak menyelesaikan tugas perkembangan ini dengan cara menjelaskan dan membiasakan anak untuk hidup sehat dan berpenampilan sesuai dengan norma/aturan maupun budaya yang berlaku di masyarakat.
  3. Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya. Hakikat tugas perkembangan ini adalah anak belajar memberi dan menerima dalam kehidupan sosial antara teman sebaya, dan belajar membina persahabatan dengan teman sebaya, termasuk juga bergaul dengan musuhnya. Dengan demikian, anak belajar sosialisasi dalam rangka pembentukan kepribadiannya. Pada saat ini, keadaan fisik yang sehat dan bersih, serta penguasaan keterampilan fisik sangat penting bagi terciptanya hubungan baik di antara teman sebaya. Secara psikologis, anak mulai ke luar dari lingkungan keluarga dan memasuki dunia pergaulan dengan teman sebaya. Melalui pergaulan dengan teman sebaya, banyak hal yang dapat dipelajari anak seperti saling belajar menyesuaikan diri, terbentuknya sikap dan sifat jujur, sopan, sportif, dan toleran, yang akan mewarnai pembentukan kepribadian anak selanjutnya. Sekolah dapat membantu anak menyelesaikan tugas perkembangan ini dengan menggunakan sosiometri untuk mengetahui status dan hubungan sosial anak dengan teman-temannya sehingga dapat memberikan bimbingan maupun kegiatan yang dapat memfasilitasi anak agar mau dan dapat bergaul dengan teman sebaya dan orang-orang di sekitarnya.
  4. Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita dengan tepat. Hakikat tugas perkembangan ini adalah anak belajar dan bertindak sesuai dengan peran seksnya yaitu sebagi anak laki-laki atau anak perempuan. Secara fisik biologis, ada perbedaan anatomi antara anak laki-laki dan perempuan sehingga mengakibatkan masyarakat menuntut agar mereka berperan sesuai dengan jenis kelaminya. Anak perempuan diharapkan mengidentifikasikan diri pada ibunya, sedangkan anak laki-laki mengidentifikasikan diri pada ayahnya. Perbedaan peran sosial pria dan wanita juga dipengaruhi kelas sosial anak. Anak dari kelas sosial menengah ke atas dituntut peran sosial yang berbeda dibandingkan dengan anak dari kelas sosial menengah ke bawah. Sekolah dasar dapat membantu anak dengan memberi informasi dan memperlakukan anak sesuai dengan peran sosial sebagai anak laki-laki atau perempuan yang berlaku di masyarakat di lingkungan anak menjalani kehidupannya.
  5. Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca, menulis, dan berhitung. Hakikat tugas perkembangan ini adalah anak belajar mengembangkan tiga keterampilan dasar yaitu membaca, menulis, dan berhitung yang diperlukan untuk hidup di masyarakat. Pada saat ini, secara fisik khususnya urat syaraf keterampilan motorik halus telah memungkinkan anak untuk belajar menulis dan berhitung permulaan. Kemampuan membaca pemahaman berkembang sejalan dengan perkem-bangan kemampuan kognitif anak. Setiap masyarakat mempunyai perbedaan harapan mengenai kemampuan dasar dan tingkat pendidikan bagi anaknya. Masyarakat tingkat sosial ekonomi rendah biasanya kurang memberikan dukungan agar anak-anaknya mencapai pendidikan yang tinggi dibandingkan dengan harapan masyarakat tingkat sosial ekonomi menengah dan atas. Sekolah dasar sangat berperan dalam mengembangkan keterampilan dasar membaca, menulis dan berhitung, juga dalam memotivasi anak untuk mencapai pendidikan yang lebih tinggi.
  6. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari. Hakikat tugas perkembangan ini adalah anak harus mempelajari berbagai konsep agar dapat berpikir efektif mengenai permasalahan sosial di sekitar kehidupan anak sehari-hari. Pada saat ini, otak anak sudah berkembang dan matang untuk mempelajari konsep-konsep berdasarkan tahapan perkembangan kognitif anak, serta dapat mengaplikasikan konsep tersebut dalam menghadapi masalah kehidupan sehari-hari. Sekolah dasar melalui pendidikan dan pembelajaran hendaknya dapat menjelaskan konsep-konsep yang diperlukan secara jelas dan benar, sehingga dapat memudahkan anak untuk berkembang dalam kehidupannya.
  7. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, serta tata dan tingkatan nilai. Hakikat tugas perkembangan ini adalah mengembangkan moral yang bersifat batiniah yaitu hati nurani, serta mengembangkan pemahaman dan sikap moral terhadap peraturan dan tata nilai yang berlaku dalam kehidupan anak. Anak belajar dan mengembangkan hati nurani dan nilai serta sikap moral (baik-buruk) melalui teladan dari orang tua di keluarga dan guru di sekolah, juga melalui pujian maupun larangan/hukuman terhadap perilaku moral yang dilakukan ataupun diperlihatkan anak, serta melalui pengalaman moral anak dengan teman-temannya.
  8. Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga-lembaga. Hakikat tugas perkembangan ini adalah mengembangkan sikap sosial yang demokratis dan menghargai hak orang lain. Setiap masyarakat mempuyai sikap sosial sendiri-sendiri.
  9. Mencapai kebebasan. Hakikat tugas perkembangan ini adalah anak menjadi individu yang otonom atau bebas, dalam arti dapat membuat rencana untuk masa sekarang dan masa yang akan datang, bebas dari pengaruh orang tua atau orang lain. Kebebasan pribadi pada anak dimungkinkan apabila anak menyadari bahwa mereka dapat berbuat lebih baik dari orang tua atau guru mereka. Dengan demikian, mereka pun dapat mulai mengembangkan pengetahuannya secara bebas dan membuat keputusan sendiri tanpa terlalu tergantung pada orang tua, guru, atau orang dewasa lainnya. Keberhasilan melaksanakan tugas-tugas perkembangan sebelumnya seperti mampu bergaul dan menyesuaikan diri dengan teman sebaya, berkembangnya konsep dan pengetahuan anak, serta berkembangnya hati nurani dan nilai serta sikap moral anak sangat membantu dan berpengaruh terhadap pemilihan keputusan yang diambil. Keluarga, sekolah, dan teman-teman sebaya dapat menjadi ”laboratorium” bagi perkembangan kebebasan anak dalam menentukan pilihan keputusan. Memang dapat terjadi anak salah mengambil keputusan. Oleh karena itu, bimbingan dari orang dewasa tetap diperlukan.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tugas perkembangan atau development tasks menurut Havighurst adalah tugas-tugas yang harus dipecahkan dan diselesaikan oleh setiap individu pada setiap periode perkembangannya agar individu tersebut menjadi berbahagia. Tujuan mempelajari tugas perkembangan ialah memberikan petunjuk, motivasi, dan bantuan bagi peserta didik dalam menyelesaikan tugas perkembangannya. Tugas perkembangan dipengaruhi adalah faktor tuntutan kebudayaan, kematangan fisik, dan kepribadian seseorang.

Tugas perkembangan peserta didik usia SD/MI ialah:
  1. Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan;
  2. Mengembangkan sikap sehat mengenai diri sendiri;
  3. Belajar menyesuaikan diri dengan teman sebaya;
  4. Mulai mengembangkan peran sosial pria dan wanita;
  5. Mengembangkan keterampilan dasar membaca, menulis dan berhitung;
  6. Mengembangkan pengertian yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari;
  7. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tata dan tingkatan nilai;
  8. Mengembangkan sikap terhadap kelompok sosial dan lembaga; serta
  9. Mencapai kebebasan pribadi
Itulah tugas perkembangan peserta didik usia SD/MI yang perlu menjadi perhatian kita semua baik guru, orang tua, maupun kita sebagai masyarakat pada umumnya. Mudah-mudahan informasi ini bermanfaat.
Bagikan Post:

Jangan Lupa Follow Total-Edukasi untuk Mendapatkan Informasi Terbaru!

0 Response to "Apa Saja Tugas Perkembangan Peserta Didik Usia SD/MI Itu?"

Post a Comment

Mohon berkomentar dengan bijak dan sopan. Jangan gunakan kata-kata kasar, caci maki, bullying, hate speech, dan hal-hal lain yang dapat membuat orang lain tersinggung.